ISTIGHFAR
Pada zaman Rasulullah SAW, ada
seorang sahabat menghadap kepada beliau seraya mengadukan persoalan yang
dihadapinya dengan berkata bahwa di daerahnya mengalami kekeringan, sulit untuk
mendapatkan air, hujan sudah lama tidak turun. Kepada orang tersebut Rasulullah
SAW memerintahkan agar dia dan orang-orang di daerahnya banyak membaca istighfar
mohon ampunan kepada Allah.
Lalu datang lagi seorang sahabat
yang lain mengadukan bahwa di daerahnya, pohon-pohon tidak berbuah, sementara
yang berbuah diserang oleh hama
penyakit. Oleh Rasulullah SAW, kepada sahabat yang mengadu tersebut,
diperintahkan supaya dia dan masyarakatnya banyak membaca istighfar
mohon ampunan kepada Allah.
Kemudian ada lagi sahabat yang
megadu kepada Rasulullah SAW, bahwa sudah lama menikah tetapi belum dikaruniai
anak. Oleh Rasulullah SAW, lagi-lagi diperintahkan untuk beristighfar. Ya
Rasulullah, mengapa semua itu Rasul perintah untuk istighfar."
Kemudian
Rasulullah SAW bersabda seraya membacakan firman Allah SWT :
fa
qultus tagfiruu rabbakum innahu kana ghaf fara,
yur
silissamaa a alaikuum midra ro,
wayum
did kum bi amwaali wa banii nawa yaj allakum jannatin wa yaj al lakum anhara,
10. Maka Aku katakan kepada mereka: 'Mohonlah
ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya dia adalah Maha Pengampun-,
11. Niscaya dia akan mengirimkan hujan kepadamu
dengan lebat,
12.
Dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan
mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.
Itulah firman Allah dalam
surah. Nuh ayat 10 – 12 agar kita di dalam menghadapi persoalan baik berupa penderitaan,
kesedihan yang kemudian mempunyai pengharapan terhadap sesuatu senantiasa
beristighfar kepadaNya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar